JIka Mogok Nasional Tidak Jadi, Inilah Yang Akan Terjadi Pada Buruh….



Buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia dan Komite Aksi Upah yang menampung hampir semua serikat pekerja yang ada di Indonesia, akan menggelar Mogok Nasional pada 24-27 November 2015 ini. Tuntutan buruh mengarah pada penolakan dan meminta Presiden Jokowi mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan yang dianggap merugikan buruh.


 foto: rmol

Jika Mogok Nasional yang direncanakan buruh itu gagal atau tidak terlaksana dengan baik, apa yang akan terjadi pada buruh dan gerakannya? Inilah analisa Bang Mimin:

PP 78 Jalan Terus…

Satu hal yang sangat ditolak buruh dari PP 78 adalah salah satu poin tentang pengaturan kenaikan Upah Minimum yang hanya mendasarkan pada Inflasi dan Pertumbuhan ekonomi. Kenaikan upah dipatok dari pemerintah pusat dan mengabaikan dewan pengupahan yang selama ini ada di setiap kabupaten/kota. Dewan pengupahan sendiri berisi perwakilan dari buruh, pemerintah daerah, pengusaha dan akademisi. Selama ini empat pihak itu melakukan musyawarah setiap jelang akhir tahun untuk menentukan besaran komponen Hidup Layak (KHL) yang menjadi dasar penentuan upah minimum di kabupaten/kotanya. 

Jika PP 78 dijalankan, maka habis sudah pola yang selama ini berjalan. Jika mogok nasional gagal, melaju sudah peraturan itu tahun depan. Walaupun belum tentu juga PP itu dicabut mengingat gengsi tinggi penyelenggara Negara, setidaknya dengan mogok nasional, buruh telah berjuang keras.

Soliditas Gerakan Buruh Akan dipertanyakan..

Soliditas gerakan buruh yang selama ini makin menguat dan mengubah wajah demokrasi di Indonesia akan dipertanyakan. Sesama buruh akan saling melemparkan tanya, mencari kesalahan dan bisa-bisa saling menyalahkan. Anggota biasa akan bertanya, kenapa pemimpin mereka gagal mengkondisikan situasi. Akan muncul kecurigaan demi kecurigaan. Menganggap telah disusupi atau ada bargaining. Pemimpin buruh juga akan mempertanyakan, kenapa anggotanya tidak taat instruksi yang telah diturunkan. 

Buruh Akan Sulit Menggelar Aksi Serupa di Kemudian Hari

Buruh Akan Kesulitan menggelar aksi mogok serupa di kemudian hari. Biasanya, sekali gerakan gagal melakukan sesuatu yang besar, maka akan sulit melakukan hal serupa di kemudian hari. Dulu pada tahun 2011-2012, kalangan buruh berhasil menggelar aksi HOSTUM (Hapus Outsourching dan Tolak Upah Murah). Ketika aksi ini berhasil, selanjutnya buruh juga berhasil menggelar aksi mendukung lahirnya Jaminan Sosial di Indonesia. Atas upaya buruh ini, kini lahir BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan di negeri ini. Walaupun keduanya belum terlalu signifikan seperti yang diinginkan buruh.

Inilah tiga dampak utama yang akan diterima buruh jika Aksi Mogok Nasional tidak jadi terlaksana atau terlaksana namun tidak maksimal. Selamat berjuang kaum kusam.. Semoga libur kecilmu makin bermakna dan penuh senyuman. ^_^


0 Response to "JIka Mogok Nasional Tidak Jadi, Inilah Yang Akan Terjadi Pada Buruh…."

Posting Komentar