Kisah ini sangat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu,
banyak netizen yang menyebarluaskannya. Usut-punya usut ternyata ini kisah
tentang penyakit yang dating tak disangka-sangka dan langsung menghilangkan
nyawa. Adalah Dina, ibu muda berusia 32 tahun yang sedang semangat-semangatnya
membangun keluarga bersama suami tercinta.
Alkisah hari itu, Dina (32) meminta izin pulang lebih cepat dari
kantornya. Sejak Pagi, Dina merasa pusing dan mual. "Aku masuk angin
nih," keluhnya pada Fahmi (35), suaminya melalui telepon.
Ketika tiba di rumah, Dina langsung memesan bubur ayam serta teh
panas untuk mengurangi rasa tidak enak badan yang ia derita. Kemudian seperti
orang Indonesia pada umumnya, Dian mengerok tubuhnya, lalu setelah itu, ia
mengoleskan minyak kayu putih ke seluruh badannya, sebelum beranjak tidur.
Menjelang malam ketika suaminya pulang dari kantor, Fahmi langsung
menengok ke kamar Dina. Saat itu Dina masih dalam posisi tidur tertelungkup..
Fahmi mencoba membangunkan, namun ternyata Dina sudah tidak bernafas lagi,
sudah meninggal menghadapNya.
Fahmi membalikan badan istri tercintanya, wajahnya kebiruan!
Tampaknya, Dina menahan rasa sakit sesaat sebelum menghembuskan
napas terakhirnya. Selain panik, suaminya juga bingung, Sejauh diketahuinya,
selama ini kondisi kesehatan Dina baik-baik saja. Bahkan istrinya itu tergolong
wanita gesit yang memiliki segudang aktivitas setiap harinya, Lantas, Penyakit
"tersembunyi" apakah yang merenggut nyawa Dina?
Menurut dr. Djoko Maryono, DSPD, DSPJ, ahli internis dan
kardiologi dari RS Pusat Pertamina, yang dialami Dina adalah Angina Pektoris.
Orang-orang kita dulu biasa menyebutnya sebagai penyakit angin duduk.
Dari sumber Wikipedia, Angina pektoris atau disebut juga Angin
Duduk adalah penyakit jantung iskemia didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan
menurunnya aliran darah
ke dalam miokardium. Gangguan tersebut
bisa karena suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner)
atau kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut
akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark
miokard. Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil.
Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas
fisik. Sedangkan Angina varian biasa terjadi saat istirahat dan biasa terjadi
di pagi hari. Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya,
dapat terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.
Obat antiangina terdiri dari
berbagai macam golongan. Pilihan terapi pengobatan antiangina meliputi golongan
nitrat, beta bloker, dan Ca channel antagonis.
Angina Pektoris Gejalanya memang mirip masuk angin biasa, hanya
sedikit lebih berat. Tak mengherankan. Penyakit ini cenderung disepelekan.
Masuk angin yang satu ini ternyata bukanlah masuk angin biasa.
"Yang biasa disebut angin duduk sesungguhnya adalah salah satu gejala
penyakit jantung koroner, yang jika tidak segera ditangani penderitanya bisa
langsung meninggal hanya dalam waktu 15-30 menit setelah serangan pertama,"
dr. Joko mengingatkan.
Karena itu, kematian yang terjadi sama sekali bukan akibat kerokan atau pengolesan minyak angin, seperti
yang dilakukan Dina, melainkan karena tidak terdeteksinya kelainan pada jantung
penderita. Padahal, seandainya sepulang kantor Dina langsung pergi ke
Rumah Sakit atau ke dokter, dan bukannya malah kerokan dirumah yang sama sekali
tidak ada hubungannya dengan sang penyakit, mungkin nyawanya masih sempat
terselamatkan.
Ciri-ciri pusing, mual dan kembung yang dialami penderita Angina
Pektoris memang nyaris serupa dengan penyakit masuk angin biasa. Hanya
penderita juga merasakan dada sesak, nyeri dibagian ulu hati, keluar keringat
sebesar jagung, serta badan terasa dingin. Sayangnya, hal ini sering tidak
disadari sebagai indikasi adanya gangguan pada jantung yang sifatnya kritis.
Menurut dr. Joko, 20% dari keluhan Angina Pectoris yang
diperiksakan ke dokter atau rumah sakit ternyata terdeteksi sebagai penyakit
jantung koroner akut. Penyakit ini merupakan gangguan pada jantung akibat
adanya kelainan pada pembuluh koroner, sehingga darah tidak mampu mengantarkan
zat-zat yang dibutuhkan oleh jaringan dinding rongga jantung. Karena itu, jika
tidak terdeteksi sejak awal, penderitanya bisa mengalami sudden death.
Penyakit Angina Pectoris itu sendiri berupa perasaan tidak nyaman
berkepanjangan, yang terjadi lebih dari 5 menit, akibat menurunnya tekanan
darah yang memompa jantung. Akibatnya, jantung membutuhkan lebih banyak
oksigen. Karena jantung tidak mampu memompa dengan sempurna, maka pembuluh
darah mengadakan reaksi pemulihan berupa kontraksi guna mencukupi pengisian
oksigen pada pompa jantung tadi, kontraksi itulah yang menimbulkan keringat
dingin pada kulit.
Ayo hidup sehat, hindari makanan siap saji berlebihan, atur
istirahat dengan baik, jernihkan pikiran dan periksa kesehatan dengan rutin..
Sebarkan artikel bermanfaat ini…
0 Response to "Lelaki Ini Kehilangan Istrinya Karena Penyakit Angin Duduk.. Berhati-hatilah..."
Posting Komentar